Selasa, 27 Oktober 2009
Abstraksi Jiwa Murka
Lengan-lengan terpotong berdarah
sepatu larsa berdebu basah sendiri
dan senjata-senjata tak bertuan menangisi
induk tembang asal muasalnya
trauma panjang tak berkesudahan
menggilas bintang di langit hatimukah
hingga kegelapan tak terenyahkan
sementara matahari tetap bersaksi
seribu hening menebar di guguran pohon mahoni
balutkan pada luka jiwa murka
langit ruang merdeka
bagi jiwamu yang kembara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar